Laman

3/23/2015

Mereka Pikir Kita Bodoh ?

Masalah di negeri ini bikin gemas (dan cemas lalu lemas seperti habis… -silahkan isi sendiri-). Yang kecil dibesar-besarkan yang besar dikecil-kecilkan, persis kayak pacaran ketika memasuki masa bosan. Belakangan masyarakat digemborkan dengan berita seorang nenek yang diancam hukuman 5 tahun penjara karena dituduh mencuri sepotong kayu jati. Tetapi di lain kasus ada yang tersangkut korupsi ratusan juta diganjar hanya beberapa tahun (padahal itu yang dicuri uang rakyat, bukan daun). Menurut ICW, masa hukuman untuk kasus korupsi yang masuk dalam kategori ringan adalah 6 bulan sampai 4 tahun. Saya tidak membenarkan praktik mencuri, tapi mbok ya yang adil gitu lho.
Saya hari ini lagi sensitif, jadi mau suudzon, kayaknya pemerintah masih berpikir kalo kita bodoh, jadi mereka terang-terangan melakukan praktik kecurangan. Ambil contoh saja kasus dana siluman yang syukur alhamdullilah akhirnya berhasil dicoret dari RAPBD 2015. Kita tau Pak kalo itu duit gak bener, kok ya kemaren-kemaren masih mengelak. Walaupun kita sering patah hati tapi kita tidak bodoh Pak.
Harusnya pemerintah sadar kalo rakyatnya dari dulu sudah pinter, kita sudah bikin pergerakan banyak lho, dari mulai mendukung figur anti korupsi dengan menebarkan tagar di ranah maya sampai aksi sosial dengan mengumpulkan rupiah untuk seseorang yang benar-benar membutuhkan.
Ah mungkin saya salah, bisa jadi kita memang bodoh. Beberapa waktu lalu saya melihat Saipul Jamil membuat gerakan mengumpulkan koin untuk membeli mobil barunya Nassar. Belum lagi kehadiran sosok seperti Vicky Prasetyo, Arya Wiguna, dan semacamnya. Mungkin orang-orang seperti ini yang mereka lihat di sela-sela rapat, daripada ngantuk mending streaming gosip. Jadilah mereka berpikir “hahaha rakyat gue bego”.
“Kita gak bodoh, cuma kebanyakan micin”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar